dia kemudian tidak akan sembunyi lagi Kartini

Senin, Maret 16, 2015 0 Comments A+ a-

Dengan sastra, wawasanmu tidak hanya luas, tetapi juga volume. Ini adalah sebuah kalimat bagus yang kususun dari ceramah-ceramah Mbah Sudjiwo Tedjo di dunia maya. Dunia ini adalah fana, apalagi dunia maya, maka ia menjadi fana dan maya, alias maya kuadrat. Tetapi jangan takut, jika wawasanmu tidak hanya melulu soal panjang dan lebar, kau tidak perlu khawatir, ya sastra itu adalah yang membantumu menjadi manusia yang melihat, berpikir dan bertingkah secara mendalam. Keren bukan? Jika teknik dan ilmu sains kuanggap sebagai cara pandang dua dimensi, maka sastra adalah cara pandang tiga dimensi.


Menanggapi tulisan Kartini sebagai orang yang mengatakan bahwa Sastra tidak mati, Cuma sembunyi. Ini kubuat karena itu. Barangkali benar, sastra menjelma menjadi apa yang dianggap orang-orang tentang sastra. Meskipun sebenarnya sastra bukanlah melulu soal galau, kasmaran, bahasa berat. Sastra bukanlah makhluk seautis itu. Sastra juga bukan apa yang kebanyakan orang pikirkan tentang sastra. Sastra, ya, dialah dirinya sendiri, yang bersama manusia membawa nilai-nilai luhur, mengembangkan pemahaman yang sevolum-volumnya.

Mudah-mudahan dengan masih bertahannya unit Lingkar Sastra, maka sastra di kampus Ganesha ini tidak lagi sembunyi, tetapi ada. Sebagai dimensi ketiga dari wawasan keteknikan dan sains yang membara.

Aku ingin menulis panjang-panjang tetapi kuputuskan ini adalah sudah panjang. Intinya mari kita sambut kebangkitan sastra sebagai kawan dalam kita berkehidupan. Kasihan lilin-lilinnya Kartini, sebab menurut pengakuan Kartini sendiri juga, api tidak boleh dinyalakan di kampus, bahkan untuk sebatang lilin ulang tahun pun di Ganesha ini, satpam tidak membolehkan. Hmmm, jika kita tidak boleh menyalakan api, tahu kan apa lagi yang harus kita nyalakan? Ya. Pikiran dan Nurani.