Ibadah dimana

Senin, Maret 16, 2015 0 Comments A+ a-

Sengaja aku menulis sajak berupa puisi berbaris-baris membungkus maknaan karena cinta
Dengan mengagumi kebesaran semesta yang diciptakan oleh Tuhan seluruh alam
Dimanakah akhir dari sejumput perasaan? Apakah status pacaran ataukah pelaminan?
Bagaimana dengan liang kubur? Atau jenazah yang dibakar kayu bersama api menjadi abu
Dimanakah akhir dari sebuah kasih sayang? Puisi indah, canda manja, atau saling mendoa?
Bagaimana dengan Nietzcsche? Atau Adawiyah yang tak memilih Hasan Al-Bashri
Huh...
Dengan apa harus diungkapkan? Atom karbon, magnet kompas, jamur merang, atau syal panjang
Aku belajar sedari awal bukan untuk mengakhiri hidup yang penuh rahasia
Kita bermain dari kecil bukan untuk menjadi orang yang lupa cara bermain ketika besar
Aku hanya mengasah pisau yang tak kunjung tajam
Sebab tentangmu adalah perisai yang tak tertembus
Aku belajar dan bermain untuk menjadi aku yang mengungkapkan rasa itu
Kepadamu yang begitu aku cintai, ampunilah seluruh kesalahan kami



Bandung, 14 Maret 2015 1.11 WIB