Perjalanan Mendapatkan Buku James Redfield Manuskrip Celestine : Memilih Mana yang dahulu ; Tetralogi Buru atau?

Kamis, Juli 04, 2013 2 Comments A+ a-

Setelah berbelas-belas jam menunggu, empat buah buku celestine James Redfield akhirnya diantarkan juga oleh seorang petugas TIKI. Buku pertama The Celestine Prophecy a.k.a Manuskrip Celestine, kedua The Celestine Vision  a.k.a Visi Celestine, ketiga The Secret of Shambala a.k.a Rahasia Shambala dan yang keempat The Tenth Insight  a.k.a Wawasan Kesepuluh. Saya mengenal Celestine ini dari situs internet. Waktu itu saya sedang membaca postingan tentang trilogi terpopuler di dunia. Dua yang saya ingat yaitu The Lord of The Rings oleh J. R. R. Tolkien dan The Hunger Games by Suzanne Collins. Saya juga tidak tahu kenapa nama James Redfield menyelip dalam postingan tersebut. Yang jelas, novel beliau katanya banyak mengubah kehidupan pembacanya. Selain itu, pernah juga menjadi buku best seller di dunia. Saya penasaran dan berakhir dengan pembelian online.


Perjalanan membeli untuk memiliki buku-buku James ini tidak begitu lama. Pertama saya cek ke Balubur. Karena disana stoknya habis, saya cek lagi ke rumah buku di Jalan Diponegoro, Bandung.

Lengkap harganya 145 ribu. Sebelumnya saya sempat mengecek di situs rumah-buku.net yang berdomisili di Arcamanik harganya total 133 ribu. Lumayan hemat sebungkus nasi (dua bungkus juga bisa ding). Saya memilih untuk membeli online di rumah-buku.net.

Keempat buku tersebut sudah ditangan saya sekarang. Tetapi saya bingung mau mendahulukan yang mana Tetralogi Buru atau Celestine? Masalahnya, buku pertama tetralogi buru baru saja saya tamatkan, dan ceritanya serasa tanggung, akan tetapi tiga buku selanjutnya cukup tebal. Dua buku tetralogi buru : anak semua bangsa dan rumah kaca saja, lebih tebal daripada 4 Celestine karya James ini. Akhirnya karena bingung saya melanjutkan Dunia Sophie yang sedang terbengkalai.

Maafkan kepada pembaca yang bingung dengan orasi a.k.a celoteh saya ini. Mungkin kurang bermanfaat, setidaknya menambah ilmu, lebih baik ketimbang mendengar orasi-orasi janji-janji politisi yang gila jabatan dan kedudukan.


Supaya tidak terjadi miskomunikasi ada baiknya saya menjelaskan apa itu tetralogi buru, tetralogi celestine dan dunia sophie yang saya maksud dalam postingan yang seperempat ngawur ini.

Tetralogi Buru : Terdiri dari Bumi Manusia, Anak semua Bangsa,Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Ini adalah karya Pramoedya Ananta Toer. Beliau adalah satu-satunya orang Indonesia yang acap masuk nominasi untuk memenangi Nobel Sastra. Tetralogi Buru ini bergenre Roman Sejarah. Dengan Minke(seorang pribumi) yang menjadi tokoh utama. Tetralogi ini dilarang beredar oleh kejagung tahun 1981(alasannya gak tau) dan sudah diterjemahkan lebih dari 40 bahasa asing.


Manuskrip Celestine: Novel Karangan James Redfield (Amerika) Tentang pencarian Manuskrip Kuno yang berisi 9 wawasan rahasia di Peru oleh Charlene. Diterjemahkan ke 34 bahasa.




Dunia Sophie : Novel Filsafat karangang Jostein Gaarder (Penulis Norwegia tahun 1991) sudah diterjemahkan ke dalam 53 bahasa. Bercerita tentang Sophie Amundsen yang mendapatkan surat misterius dari seseorang yang mengajarkannya filsafat.
Rumah buku di Jalan Diponegoro berbeda dengan rumah-buku.net yang berdiam di Arcamanik.

Untuk lebih lengkapnya  dan jelasnya silahkan googling bagi yang berkenan.


2 comments

Write comments
29 Agustus 2015 pukul 16.14 delete

Itu belum ada yang wawasan keduabelas. :he""

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
7 September 2015 pukul 06.10 delete

setahu saya baru segitu mas. baru tetraloginya

Reply
avatar