12 Mei 2014 I

Rabu, Mei 14, 2014 0 Comments A+ a-

Hari ini alhamdulillah aku bisa bangun lagi seperti biasa. Meskipun aku tidak secara khusus untuk minta di bangunkan. Begitulah sayangnya Tuhan padaku. Mungkin padamu juga. Dia senantiasa memeliharaku tiap nanodetik kehidupan yang kujalani. Hanya saja aku yang acapkali durhaka padanya lupa padanya lebih mengutamakan nafsuku daripada cahayanya.

Hari ini hari selasa tanggal 12 Mei tidak ada yang spesial karena bagiku semua hari sama saja sama-sama hari yang selalu indah dan penuh misteri selalu penuh dengan hal baru kejutan dan penuh pemaknaan. Tadi malam aku tidur jam setengah empat subuh makanya hari ini aku baru bangun jam setengah sepuluh. Aku menikmati pertandingan beberapa klub bola di negeri eropa sana. Banyak kesebelasan mengejar impian mereka untuk memenangi liga masing-masing. Semua supporter memenuhi stadion klub idolanya. Menyaksikan juga pertandingan yang penuh dengan perjuangan dan gaji besar itu. Mudah-mudahan mereka tidak seperti diriku yang menonton seolah-olah lebih pandai dari semua pemain yang berlaga di lapangan dan lebih adil daripada wasit berlisensi dari FIFA. Ya aku sebagai penonton adalah rajanya. Hanya aku yang benar dan yang lain salah. Sifat ini tidak baik menurutku karena yang benar hanya Yang Maha Benar Allah SWT.

Bangun pagi, atau bangun siang boleh juga. Aku baru ingat aku terbangun karena sesosok teman menghampiri pintu kosanku. Ya dia beliau.
Dia membawakan beberapa lembar HVS untuk di tulisi dengan pena. Ya aku ingat lagi, hari ini ada tugas KO yang akan dikumpulkan. Itu KO mata kuliah yang pernah kusinggung sebelumnya karena percakapanku dengan Nikita.
Ada 5 soal. Dan tentu ada 5 penyelesaian karya temanku yang lebih dahulu mengerjakan daripada kami berdua.

Di tengah pengerjaan seperti biasa kami saling bercerita. Dari cerita pengalaman pribadi sampai dengan cerita katak dan monyet yang berebut pohon pisang. Kau ingat kan cerita ini ? cerita ini sangat populer pada saat aku SD dahulu.

Baiklah sepertinya aku sudah mulai bosan untuk menjelaskan dan aku akan mulai bercerita.

Katanya dia itu dulu punya teman SD ya sama aku juga. Bedanya aku punya teman seangkatan itu 30 an orang sementara dia 6 orang. Makanya katanya lagi dia Cuma senyum-senyum kecil ketika nonton laskar pelangi yang booming di kota-kota besar tahun aku SMA dulu. Di film laskar pelangi itu ada 9 orang. Ya beda tiga orang lah. Jadi dia bilang bahwa laskar pelangi itu belum apa-apa. Dia juga pernah merasakan hal yang sama bahkan lebih.
Temanku ini dulu sekolah siang hari. Dan bergembira bersama teman-temannya. Berkeliaran di alam ciptaan Tuhan. Bukan tembok dan jeruji ciptaan manusia.

Katanya lagi dia pernah juara lomba lari saat sd dia menang lawan anak-anak kota dan kalah dalam lomba lari 5 km karena yang menang itu teman sekelasnya. Dia menang yang jarak 100m.

Selain itu katanya dia pernah ikut lomba puisi juara 3. Membawakan puisi aku dengan riang gembira. Karya chairil anwar yang sangat terkenal itu. Dia juga pernah juara mengaji Alquran se smp nya dan juara satu.

Kemudian dia pernah juara satu akan tetapi kawannya yang juara dua yang dikirim ke tingkat provinsi karena dia orang desa dan kawannya itu orang kota. Gurunya sempat protes tapi sampai man pulalah suara orang kecil di negeri ini.


Dia orang yang yang beruntung , sama beruntungnya dengan kalian yang tinggal di kota. Karena di kota lah tempat berkembangnya teknologi,di kota pulalah tempat beredarnya dolar-dolar dan rupiah yang dipertuhankan, namun dia beruntung karena sepertinya hidupnya bukan untuk mengejar yang fana. Mudah-mudahan. Sekarang dia tidak tahu kalau aku sedang menuliskan ceritanya kepadaku kepada kalian pembaca blog pribadiku ini.