17 Mei 2014. Sabtu. Malam Minggu Di Jatinangor

Selasa, Mei 20, 2014 11 Comments A+ a-


Bagian pertama

Hari ini hari Sabtu. Kemarin hari Jumat aku dan kawan-kawan sejurusanku angkatan 2011 ujian Teknik Akustik. Kalau kamu pikir Teknik Akustik itu adalah mata kuliah seni tentu kamu tidak benar. Karena kata awalnya saja sudah teknik. Di teknik, kamu akan disuruh menghitung agar sesuai dengan teori yang sudah dipelajari dan belum tentu diajarkan. Jika kau iseng menggunakan kreativitas dan ingin berbeda dengan orang lain, tentu kamu akan mendapat nilai yang buruk dari dosen yang bagus. Aku bilang dosen Teknik Akustik-ku adalah dosen yang bagus karena beliau sudah lulus S3 di luar negeri. Beliau sudah banyak menyelesaikan masalah per-akustik-an di Indonesia.


Aku sebut saja software Inasyst yang sudah ia buat untuk merunut bising dan penanggulangannya. Kemudian masalah akustik di gedung gereja Bogor dan masih banyak yang lainnya. Jika kamu mau nomor hapenya hubungi saja aku. Nanti bisa aku mintakan ke beliau.

Begini : Akustik yang kupelajar itu agak berbeda dengan akustik yang sebelumnya aku pahami. Akustik itu bagiku awalnya adalah musik. Musik yang bisa membuat perasaan kemana-mana. Kesana- kesini, kemara-kemari.

Nah aku jelaskan musik dulu ya ! Salah seorang musikus mengatakan bahwa keajaiban musik adalah bila dia menimpa atau memukul mu kau tidak akan merasakan sakit sama sekali -Bob Marley-. Kalau kataku, dari pemahaman seorang musisi tidak terkenal, musik bagiku adalah irama yang mengikat emosiku. Irama yang dengannya aku terikat dan terkait juga. Seperti magnet ikatannya tidak kelihatan karena pakai medan magnet.

Untuk magnet dan medan ini aku jadi ingat mata kuliah Medan Elektromagnetik dan Fisika Material. Disitu banyak sekali dibahas benda yang ditemukan Magnus disekitar asia kecil ini. Konon, saat dia tengah mengembala domba di tepi desa, Magnus yang sedang memakai tongkat menemukan tongkatnya menempel pada sebuah batu. Akhirnya namanya diabadikan menjadi nama magnet. Dengan sedikit revisi tentunya. Wah sudah jauh ngelantur ya? Rapopo namanya juga curhat. Magnus yang ini bukan Magnus Carlsen ya. Kalau yang itu chess prodigy.

Logic will take you from A to B but imagination take you everywhere-Albert Einstein-. Nah lagi yaa. Mungkin dari sinilah aku bisa menerima perbedaan. Misalnya seorang temanku menyukai musik elektronik seperti dari yang terkenal sekarang itu Daft Punk. Aku tidak suka. Aku sukanya Led Zeppelin, Beatles, Bee Gees, Bob Dylan. Nggakpapa karena menurutku lirik dan irama yang bersangkutan dapat mengikat emosiku. Aku bisa bercinta dengan ketukan-ketukan, distorsi dan lirik-lirik mereka. Mari hargai perbedaan. Temanku yang suka Daft Punk tadi mungkin terikat perasaannya pada musik Daft Punk. Aku tidak tau bagaimana musiknya. Tapi pasti ada sesuatu yang membuatnya bisa terikat.

Baiklah, kembali kepada akustik yang kumaksud. Awalnya dulu, sebelum masuk jurusan Teknik Fisika ini aku mengira bahwa akustik adalah musik yang dibawakan tanpa ketukan drum dan tanpa efek distorsi dari gitar listrik dan tanpa  tempo cepat juga dengan scale nada yang lembut serta mellow(panjang juga). Ternyata tidak, akustik yang kupelajari itu tentang persamaan-persamaan fisis dari gelombang bunyi. Dari persamaan gelombang sampai dengan konservasi energi dan juga persamaan Navier-Stokes. Kemudian inverse square law, pengendalian bising, bilangan Fresnel, perancangan barrier. Inilah materi yang diujikan di kelas kemarin. Mudah-mudahan nilaiku bagus ya. Amin.

Setelah selesai ujian, aku langsung pulang ke rumah. Kau tau tidak? Malam ini malam minggu tapi aku belum punya pacar. Jadi tidak akan ada agenda mengapel dan merayu dan lain-lain. Mungkin nanti malam aku akan main keyboard atau main gitar si Ramos saja sambil galau-galau merindukan kekasihku yang belum muncul juga tanda-tanda kemunculannya.

Hari ini aku tidak masak martabak mie lagi. Aku masak telur dadar. Bahasa inggrisnya omelette. Kalau tidak percaya cek gugel saja. Aku belum soalnya.

Aku masak dua buah telur ayam yang ku beli dari warung Pak Lembut. Nanti di lain waktu akan kuceritakan padamu siapa itu Pak Lembut. Tapi kalau telur ayam kamu pasti sudah tahu. Kecuali kau belum tahu.

Setelah masak aku makan sore sambil memutar film Oldboy yang direkomendasikan oleh temanku yang namanya Nikita. Katanya ini film bagus karena ada twist-nya. Aku tertarik dengan film yang twist-twist-an karena akan memberikan kesan yang menarik dan memberikan pesan yang tersirat bahwa kita tidak boleh sok tahu dalam hidup sebelum sampai pada akhir.

Jadi film twist ini endingnya akan berbeda dengan asumsi kita. Film ini juga akan memberikan kejutan. Twist itu kalau aku tidak salah artinya adalah pelintir. Siap-siaplah untuk akhir cerita yang dipelintir. Pikiranmu pun bisa dipelintir. Lain kali ya aku akan ceritakan apa itu film OldBoy. Kalau aku mood. Aku tidak janji ya karena yang suka janji itu adalah Calon Anggota Legislatif, aku bukan mereka.

Setelah setengah film, dan nasiku habis. Aku tidak nonton lagi. Kuputuskan untuk stop. Kenapa?

Mau tau alasannya? Kalau tidak juga tidak apa-apa. Aku akan tetap memberi tahu alasannya. Karena aku ingin menebak ending-nya akan seperti apa dan siapa tokoh utama itu sebenarnya. Ini adalah salah satu kesukaanku menebak ending film twist ending. Biasanya akan kubuat 3 sampai 5 kemungkinan ending versi-ku. Namun selama ini, selama aku menonton film twist ending, aku belum pernah berhasil dari film Inception, The Prestige, Memento, The Illusionist, The Ideal Suspect, A Beautiful Mind, Shutter Island sampai dengan Identity. Semuanya aku salah dengan artian aku harus belajar lagi supaya tidak sombong. Kalau sudah pandai juga tidak boleh sombong.

Baiklah hari sudah sore, aku mau olahraga tapi baru makan. Jadi kuurungkan niat ini. Olahraganya lewat jari saja. Hahaha

Kuambil stik kubuka PES 2013. Kupilih klub Borrusia Dortmund. Kulawan klub yang secara rating di PES lebih rendah yaitu Schalke. Kumainkan game selama 2 babak 2 x 45 menit. Waktu sebenarnya adalah 10 menit dan aku kalah. 4-0. Aku kecewa. Kuganti klubku. Kupakai Real Madrid yang notabene tim terkuat di game PES secara angka.Dan kulawan Schalke kembali. Kuturunkan tingkat kesulitan bermain dari superstar menjadi beginner. Akhirnya aku mememenangi pertandingan dengan susah payah. Skor 2-1 untuk kemenangan Real Madridku.

Waah aku akhirnya sudah berhasil menipu diri sendiri, yang penting senang dan tidak ada yang sakit hati pikirku dalam hati. Permainan kuakhiri aku selesai dan ku-close PES dan mau tidur.

Tapi tidak jadi tidur aku ngenet saja. Aku buka-buka facebook, twitter, kompas, detik. Isinya itu-itu saja. Kalau di media sosial banyak yang ngeluh, curhat, puja jokowi, kalau di media berita : berita artis, berita capres. O, iya di media sosial juga banyak yang saling menjelek-jelekkan satu sama lain, banyak yang saling klaim kebenaran hanya miliknya seorang banyak juga yang pamer kemesraan, pamer kalau sudah naik gunung ini itu, selfie dekat binatang buas, pamer aurat juga ada dan lain lain. Ada yang memosting foto dengan pacar baru, ada juga yang memosting aneh-aneh konspirasi, yang belum ada orang yang memosting kekurangannya, aibnya. Kenapa ya? Ah aku tahu alasannya. Takut dibilang bohong pasti. Karena dia menganggap dirinya orang baik-baik. Ohohoho.

Malam sudah tiba dan nyamuk pun bergembira. Seorang teman lama yang alhamdulillah masih teman sampai sekarang (mudah-mudahan bisa sampai selamanya). Karena begini kata Rendra dalam sajaknya : musuh adalah orang yang jahat selamanya sementara teman hanya bisa baik sementara. Aku tidak tahu ini benar atau tidak.

Temanku ini namanya Zaki. Dia mahasiswa aktif di kampus. Jurusannya itu Teknik Penerbangan. Jangan bayangkan kalau tiap hari dia itu bikin layangan ya. Kerjaannya itu kuliah, mengerjakan tugas, praktikum, rapat organisasi, sosialisasi, mengkaji kebijakan pemerintah, advokasi dan seabreg  lainnya, yang hanya bisa kau temui saat kau masih mahasiswa, spesialnya mahasiswa S1.

Dia mengatakan padaku dan Didit. Teman satu lagi bahwa Rian sedang di Jatinangor. Mengingat Jatinangor, aku sudah pernah kesana bulan puasa kemarin. Waktu itu bersama Hasbi dan Didit untuk buka puasa bareng dengan Elka, Nini dan Cia di kosan Cia. Selain itu aku juga jadi ingat dengan lagu ini : Sudah jangan ke jatinangor dari the panasdalam bank. Sudah jangan ke jatinangor dia sudah ada yang punya, lebih baik duduk disini, temani aa bernyanyi disini.

Rian mahasiswa yang aktif di organisasi keislaman di fakultas kedokteran gigi USU, Universitas Sumatera Utara.

Katanya dia itu ada musyawarah nasional di Unpad jatinagor. Jadilah kami berencana untuk bertemu teman lama. Reunian. Masalahnya adalah kami kekurangan alat transportasi. Aku pinjam motor Pajri, mahasiswa arsitektur yang sudah pernah kuceritakan sebelumnnya. Sekitar jam 8 malam kami berangkat kesana. Aku sudah mengantuk jadi aku pending dulu nulisnya lain kali ku sambung lagi salam alaikum.

Bagian kedua

Baiklah kawan aku akan sambung lagi. Terakhir sudah sampai mana? Oh ya sudah di Jatinangor kah aku?

Belum aku masuh di kontrakan. Celanaku kotor semua. Aku bilang bahwa aku akan pakai sarung saja ke Jatinangor. Tapi kawan-kawanku tidak setuju katanya dingin(mereka memang teman yang baik). Padahal kan asik berangin-angin. Kemudian tidak lama, Imam dan Reski sudah balik dari kampus sebelumnya mereka yang menjemput motor Pajik karena mereka mau kusuruh. Aku hanya meminjamnya saja lewat pesan singkat. Yang bawa pun nanti Didit aku hanya duduk manis di belakang sambil melihat lihat kanan kiri depan belakang. Kalau-kalau ada cewek cantik lewat atau polisi lewat.

Kemudian kuputuskan untuk memakai celana saja(maksudnya tidak pakai sarung, tentu pakai baju juga). Merk-nya cardinal, warna hitam dan ada sedikit sobek pada bagian selangkangannya. Bukan resleting ya ini memang jahitannya sobek. Tidak masalah nanti juga aku duduk gak bakalan ngangkang-ngangkan amat juga. Ya kalaupun nanti ada yang melihat. Anggap saja itu sudah menjadi rejeki dia. Aku yakin dia tidak akan bilang-bilang ke orang lain saat aku di TKP. Paling dia akan cerita kalau sudah tidak ada aku. Bagiku tidak masalah. Aku memakai jersey kw-thailand klub Barcelona musim lalu. Tapi tulisan qatar foundation-nya sudah kucopot karena musim ini tulisannya jadi qatar airways.

Fyi malam ini jam 11 adalah kick-off antara Barcelona vs Atletico Madrid. Pertandingan ini dilaksankan di Camp Nou di markas Barcelona. Ini adalah pertandingan terakhir di minggu terakhir liga spanyol. Perebutan juara. Beruntung Atletico Madrid hanya butuh hasil seri untuk jadi juara. Tetapi Barcelona harus menang untuk menjadi juara. Ini dari hasil kalkulasi poin ya. Kalau kau mau lebih tahu buka situs bola saja. Panjang kalau dijelaskan disini.

Kemudian berangkatlah kami ke Jatinangor. Aku dibonceng Didit, Imam dibonceng Reski dan Siska dibonceng Zaki. Brumm.. Jatinangor kami kaming.

Tidak berapa lama kami pun sampai di lampu merah. Semua kendaraan berhenti. Tidak ada yang tidak patuh. Baguslah kalau semua orang taat pikirku. Kemudian lampu hijau menyala. Ini seperti orang balapan semua pada tancap gas.

Di depan gasibu amat ramai kendaraan. “Banyak sekali orang yang mau ke jatinangor ya?” kataku pada didit. “Iya sepertinya mereka juga kangen sama Rian”. HAHAHAHA orang gila di dekat trotoar tertawa.

Sekitar sejam lebih beberapa menit kami sampai di Nangor. Tentu setelah melewati jalan-jalan Bandung Timur yang sangat berbeda dengan Bandung tempatku kos. Mungkin butuh waktu supaya keadilan merambat kesini kataku dalam jiwa.

Kami berhenti di chekpoint di alfamart . kemudian lagi setelah rombongan berkumpul. Dino datang menyapa. “Hai. Sudah lama?”. “Baru saja sampai” kata Didit. Dia masih seperti dulu makanya aku mengenalinya. Keningnya itu juga seperti dulu masih luas. Seluas telapak tangan kanannya ditampah jari kelingkingku dan telunjuk Reski. Aku pernah hendak mengukurnya dengan kertas mili meter blok saat SMA, tapi dia tidak setuju. Aku tidak tahu kenapa. Setelah itu aku tidak pernah lagi minta untuk menghitung luas keningnya padahal aku baru saja diajarkan integral dengan jumlah riemann. Padahal menurutku apalah arti ilmu yang dipelajari tapi tidak diamalkan?

Kamipun akhirnya berkumpul di seberang AKB21 sebuah restoran atau cafe di sebelah alfamart. Rupanya sudah banyak yang berkumpul disana, ada ilham,fikri,ozi,si apak, nini, cia dan dina.

Aku langsung bersalaman tapi tidak berpelukan. O iya waktu itu sekitar jam 9 malam. Udara dingin karena itu aku memakai jaket warna hitam. Celana hitam.

Ternyata rian masih belum selesai musyawarah-nya. Dia masih di dalam fakultas. Kami rela menunggu, menunggu sesuatu yang pasti tentunya. Dari isu yang beredar Rian akan mentraktir. Jadi kami harus sabar menunggu. Demi reuni, kami harus sabar menunggu demi traktiran kami harus sabar. Sekali lagi sabar. Tidak berapa lama datang sms dari Rian dia minta dijemput ke dalam kampus Unpad. Katanya dia sudah selesai. Dino dan Fikri segera beranjak. O iya aku lupa ada Rahmat Surya Edi Si Legend asrama juga disana. Dia muncul belakangan.

Rian sudah senyum –senyum. Dino dan fikri berhasil menjemputnya. Kami berpelukan setelah bersalaman. Jauh jauh dia dari Medan hanya untuk bertemu kami. Tentu setelah selesai musyawarah nasional se-fakultas kedokteran gigi se-Indonesia.

Karena sudah mulai lapar. Didit yang menjadi andalan untuk membujuk rian supaya mentraktir segera kami kasih kode. Ya. Kami mengerti.

Akhirnya diputuskan oleh Dino. Kami akan makan di sebuah cafe yang aku pun sudah lupa namanya. Semua orang berjalan kesana kecuali beberapa orang yang membawa motor dia tentu membawa motornya.

Tiba disana beberapa meja dikawinkan. Kursi didekatkan. Ada sekitar sepuluh orang yang akan makan dan minum. Daftar menu pun dibagikan beserta secarik kertas pesanan dan juga sebatang pulpen. Namun kejelasan traktiran belum ada. Aku yang tidak membawa uang sepeser pun kemudian memberi isyarat Didit supaya bisa membeking bila saja nanti Rian tidak jadi mentraktrir. “Ok” katanya mengacungkan jari jempol.

 Aku pesan jus alpukat dan nasi goreng modern. Fyi lagi, aku belum makan sejak tadi siang. Jam sepuluh pesanan sudah hadir. Kami sempat bercanda apa itu arti nasi goreng modern, kalau ada nasi goreng modern berarti ada nasi goreng tradisional. Mungkin kalau nasi goreng tradisional dimasak dengan menggunakan tungku. Sedangkan nasi goreng modern dengan kompor gas atau bahkan oven. Tidak lucu ? Nggakpapa aku memang takut ditertawakan orang lain.

Mengapa aku memesan makanan itu? Aku berprasangka positif saja kalau kami akan di traktir. Karena pengalaman teman-temanku dan aku sebelum ini banyak yang menyesal tidak memesan makanan karena tidak tau akan ditraktir. Namun setelah selesai. Mereka baru tahu kalau sedang ditraktir. Jadi menyesal deh tidak memesan makanan banyak.

Ibaratnya begini kau tidak tau apa yang akan terjadi besok. Jadi karena ketakutanmu akan salah kau tidak berbuat apa-apa. Setelah esok kau baru menyesal. Haha aku terlalu memaksakan.

Hari sudah menunjukkan pukul 11 kurang setengah jam. Setengah jam lagi kick-off barca vs atletico. Karena sudah malam kami tidak berani pulang ke Bandung karena takut disapa geng motor. Jadi kami putuskan untuk menginap saja di kosan Ilham Wahidul. Setelah membayar alias dibayarkan oleh Rian. Kali ini ada juga yang menyesal karena hanya memesan minum. 
Ditraktir

Aku tidak.

Kalaupun kau bilang harus.

Aku tetap tidak

Kami semua pulang ke tempat masing-masing. Aku, Didit, Reski, Zaki, Imam, Dino pulang ke kosan Ilham dan Fikri. Mereka satu kosan. Oke. Brum.

Sebelum itu kami antarkan dulu Cia kemudian Nini dan Dina. Dina itu kuliah di Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Dia lagi main-main ke nangor. Cia di Fakultas Psikologi Unpad sama dengan Nini.

O iya aku hampir saja lupa. Siska dan Si Apak sudah pulang ke Buah Batu. Karena mereka kuliah di Telkom dan kos di Buah Batu. Kalau Rahmat itu Teknik Geofisika. Ilham itu di Geologi Unpad sama dengan Fikri dan Dino.

Tidak sampai sepuluh jam, kami sampai di kosan Ilham dan Fikri namanya Pondok Bungsu.

Kick-off sudah 2 menit. Kami segera membuka jaket. Maksudnya aku saja yang buka karena yang lain sudah buka dari tadi. Aku menunjukkan seragam kw kebanggaanku jersey home biru merah barca. Ada tiga pendukung barca malam ini Aku Rahmat dan Imam. Sementara yang lain ada di kursi stadion Camp Nou dan didepan layar tv di seluruh dunia.

Setelah lama bermain bola. Hasil imbang tidak dapat di hindari. Gol dari alexis sanchez dan diego godin. Atletico juara. Kemudian kami menonton piala fa arsenal vs hull city. Arsenal menang dengan perpanjangan waktu setelah ketinggalan duluan 0-2 namun mereka beruntung bisa memabalas 3-2 setelah babak ekstra time. Kemudian kami menyaksikan pertandingan muenchen vs dortmund, skor 2-0 untuk kemenangan muncen.ini terjadi pada menit 2 terakhir babak kedua ekstra time , ini kejuaraan DFB Pokal. Ternyata dua klub yang kujagokan kalah keduanya. Barca dan dortmund. Tapi tak apalah untuk mengobati diri. KALAH MENANG DUNIAWI.

Setelah selesai menonton semua pada mau tidur. Sementara aku belum ngantuk. Sudah jam 4 pagi. Lampu kamar dimatikan. Tidak lama azan subuh berkumandang. Karena penuh, ada Dino Rahmat Ilham Zaki Imam Rezki dan Didit yang sudah bergolek aku tidak kebagian tempat. Aku memutuskan untuk ke mesjid saja. Sekalian sholat shubuh berjamaah. Hehehe.

Setelah solat subuh aku berjalan-jalan subuh di jatinangor. Udaranya segar sekali. Dingin dan sejuk. Aku tidak takut sesat karena aku bisa bertanya. Sebelumnya aku juga sudah pernah tersesat dan bisa kembali. Namun itu bukan di Jatinangor tapi di Bandung. Sama saja tinggal tanya dan aku kan bawa HP. Ada pulsa ada baterai. Ada nomor Ilham juga.

Aku berjalan-jalan ke arah atas. Agak sedikit mendaki. Aku mencari warung kopi yang sudah buka. Atau yang masih buka. Tahukah kamu? Aku punya uang 12 ribu : 10 ribu kuminta dari didit dan 2 ribu dari uang kembalian Rian yang kuminta dari Ilham. Jadi ceritanya sesudah ditraktir dapat uang kembalian pula.

Aku melintasi tulisan brimob, dunkin donut, dan tepat di depan jatos ada sebuah warung kopi yang buka.. kalau di Jogja warung seperi ini namanya borju. Aku tidak tahu artinya tapi yang jelas warung borju ini menjual mie rebus dengan segala varriannya , kopi, bubur dengan segala jenisnya.

Bulan puasa kemarin aku sempat berfoto dengan kawan- kawan di depan jatos ini.
Kupesan indomie rebus telor rasa ayam bawang. Kuambil kerupuk palembang dua helai dan gorengan tempe dua potong. Enak dan lezat itu ternyata murah dan sederhana. Tidak perlu uang ratusan ribu untuk makan steak atau sushi atau apapun makanan mahal. Yang penting kenyang dan bersyukur. Itu saja. Jam sudah menunjukkan pukul lima lebih sepermpat pagi. 5.15
Aku sempat bercakap-cakap dengan penjual mie. Katanya dia dari Kuningan. Maksudnya asal daerahnya. Bukan terbuat dari kuningan. Aku juga sempat berpikir begitu. Tapi bukankah manusia berasal dari tanah dan kembali ke tanah? Jangan sombong.

Setelah kenyang aku bersyukur masih diberikan nikmat yang banyak sangat banyak. Dan tidak lupa aku berterima kasih kepada penjual sambil menyodorkan uang. Karena dia tentu tidak mau hanya menerima ucapan terima kasih. Dia lebih mau diberi uang daripada terima kasih, karena dia membeli indomie di pasar dengan uang.

Aku kemudian balik ke kosan Ilham Pondok Bungsu.

Sudah pukul enam lebih sepuluh saat aku tiba disana. Kulihat Didit duduk diteras kosan.  Oiya kosan Ilham ini dua lantai. Ilham menempati kamar di lantai dua di sebelah paling ujung. Didit sedang asyik dengan hp-nya mungkin dia tidak sadar kalau aku sudah kembali.

Tidak mungkin dia sedang melihat gambar-gambar porno. Didit itu orang baik lagipula hape yang sedang di pegangnya itu bukan hp android-nya tapi hape radionya. Hp yang hanya sanggup sms telpon dan radio saja.

Dia kemudian menyadari, ada aku. “Dari mana saja Jay?”

“Biasa dari masjid” kataku dengan tidak sombong.

Aku kemudian masuk dan semua orang masih tidur, tapi masih ada lowongan. Satu slot lagi kosong aku masuk merebahkan diri terlibat di komplotan orang-orang yang tidur. Kami tidur pagi- pagi. Mungkin rejeki kami akan dipatok ayam. Tidak mengapa kalau kata Pidi Baiq. Karena toh ayamnya nanti akan kumakan juga.

Jam setengah tujuh kurang tujuh menit 6.25 aku tertidur. Kuputar Bob Dylan : Mr Tambourine dan Blowing in the wind untuk menemani tidurku.

Aku terbangun karena suara Fikri. Dia mengajak kami yang masih tertidur untuk  bersepeda pagi. Tentunya kami harus bangun dulu supaya bisa. Jam setengah delapan 7.30 kami berangkat ke tempat penyewaan sepeda. Kami jalan kaki kesana. Pesertanya waktu itu kecuali Imam saja. Karena dia mengantuk berat. Rahmat menyusul karena mau sholat dulu katanya.

Setiba di tempat rental sepeda. Dina dan Nini sudah menunggu. Namun sepertinya tidak rejeki kami. Benar-benar sudah dipatok ayam. Sepeda sudah di-booking semua tanpa sisa. Padahal kami cuma butuh sekitar delapan sepeda atau mungkih tujuh pun tidak apa. Akan kupaksa Ilham untuk jalan kaki mengikuti kami karena dia paling kuat fisiknya kata dirinya sendiri.

Tidak ada sepeda lagi sudah di-booking kataku.

Kemudian Fikri ke tempat penyewaan yang satunya lagi. Sudah habis juga. Wah ternyata benar-benar ini ayam. Ayam siapa yang mau naik sepeda?

Kami pun bermusyawarah kecil. Dan keputusan mufakat kami akan makan lontong. Orang Sunda bilang lontong padang. Kami sebagai Minang tentu akan bilang lontong, bukan lontong saja.

Setiba di tempat lontong aku mengkode Didit lagi (dasar kere). Untuk bersedia kupinjam dulu duitnya. Dia menangguk. Dia pergi ke ATM BNI bersama reski untuk menarik uang. Setelah dia kembali kami langsung makan. (Bukan Didit atau Reski ya yang dimakan tapi lontong padang yang sudah tersaji)

Kami makan dengan lahap. Jangan lupa bersyukur.
Setelah selesai makan kami pulang ke Bandung. Asiknya pertemanan lain kali aku mau mentraktir kalian makan ayam. Kataku dalam hati.


Hari ini aku sangat bahagia. Bisa tertawa lepas. Bisa ketemu teman. Ah alhamdulillah ya Allah. Mudah-mudahan hari-hari selanjutnya hidup kami tetap bahagia. Biarlah ayam juga punya rejekinya sendiri mudah-mudahan dia juga bahagia.

11 comments

Write comments
winsepfan
AUTHOR
11 Juni 2014 pukul 19.20 delete

Humor yang khas, aku pribadi menganggap ini lebih lucu dari tulisan Raditya Dhika.
Salam Kenal!

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
25 Juni 2014 pukul 10.45 delete Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
avatar
asra10
AUTHOR
25 Juni 2014 pukul 11.29 delete

Makasih udah mau-maunya main kesini. Salam kenal kembali

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
27 Juni 2014 pukul 07.07 delete

sra... banyak banget bikin tulisannya... mau bikin novel ya...? haha mungkin perlu dicariin penerbit buku yang setuju buat nerbitin karya lu.. (bener)

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
28 Juni 2014 pukul 01.44 delete

thanks. novel belum sanggup.. kalau sudah sanggup kenapa tidak?

Reply
avatar
Hamba Allah
AUTHOR
10 September 2015 pukul 03.10 delete

Racauan sehari-harinya segar juga ya. Konsisten biar keren :p

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
11 September 2015 pukul 18.14 delete

ya, apalagi yang dapat kuperbuat selain yang dapat kulakukan kan Kar?

Reply
avatar
Knepeg09
AUTHOR
18 September 2018 pukul 13.01 delete

halo mas salam kenal, sebelumnya maaf kalau pertanyaan saya mungkin nggak relate ke blog ini, tapi saya sempet baca mas tulis Software Inasyst, saya coba browsing kemana mana tapi tidak ada info sama sekali utk software ini, apakah mas mengetahui software ini atau cara mendapatkannya? terima kasih sebelumnya

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
30 Oktober 2018 pukul 09.52 delete

Salam kenal juga. Kalau saya tidak salah ingat, software itu dirancang oleh Dosen-dosen Teknik Fisika ITB di Lab Fisika Bangunan, mungkin bisa dikontak ke email jurusan, atau ke Pak Joko Sarwono https://www.itb.ac.id/staff/view/r-sugeng-joko-sarwono-dad. Setahu saya beliau juga aktif di FB. Semoga membantu.

Reply
avatar
asra10
AUTHOR
30 Oktober 2018 pukul 12.03 delete

Eh Maaf salah, bukan Pak Joko ternyata, Pak Ardhana, ini linkedin beliau https://www.linkedin.com/in/ardhana-putra-4349b917/?originalSubdomain=id

Reply
avatar
Knepeg09
AUTHOR
12 November 2018 pukul 11.34 delete

baik kalau begitu terima kasih untuk info nya mas.

Reply
avatar