Siapa Menang Siap Kalah

Selasa, Januari 26, 2016 0 Comments A+ a-

Siapa Menang Siap kalah

dan Menerima Kekalahan


Barangkali bagian yang menarik dari sebuah pertandingan adalah merasakan hasilnya. Pertandingan atau kompetisi merupakan semacam hal yang tidak bisa kita hindari. Ia datang bagai faktisitas, sebuah kefaktaan mutlak. Sebenarnya pertandingan itu bisa dihindari, dengan cara menolak ikut. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah menang dan kalah. Semua peserta tentu mendambakan kemenangan, kecuali yang tidak ingin menang, ingin kalah. Pada hakikatnya kemenangan jugalah yang ia kejar. Yaitu kemenangan hasrat dan keinginannya. Ya pemuasan hasrat. Nah apabila yang terjadi malah sebaliknya, kekalahan atau dalam kata lain hasrat tidak terpenuhi sebab sudah direbut peserta lain. Bagian ini adalahsalah satu episode tersulit dalam jalan kehidupan. Mungkin tidak juga, tetapi umumnya demikian.

Kekalahan untuk apa ia ada? Apakah hanya agar supaya ada yang menang? Tidak tahu. Ia hadir sebagai pasangan kemenangan. Lagi-lagi pada ujungnya sikap kita-lah yang menentukan apakah kekalahan adalah bencana atau anugerah. Dua sisi dapat dipandang dalam pertandingan dan kompetisi. Ia adalah suatu aktivitas untuk menambah daya juang sekaligus melemahkan. Menguatkan bila dengan itu setiap peserta bertumbuh menjadi lebih baik daripada dirinya kemarin dan lebih buruk jika dengannya ia berpuas diri telah mengalami kemenangan.

Sebenarnya apa tujuan saya menulis ini? Tidak tahu. yang jelas ini terjadi ketika saya menonton kekalahan sebuah klub sepakbola daerah saya. Semen Padang kalah dari Mitra Kukar FC pada final piala Jenderal Sudirman di GBK Jakarta.